Mengunjungi Desa Adat Yang Masih Kental Tradisinya
Banyak sekali destinasi wisata Flores yang bisa dikunjungi saat berada di tempat yang indah tersebut. Selama ini, Flores memang dikenal dengan wisata alamnya yang sangat mengagumkan.
Banyak sekali spot wisata alam yang menyajikan keindahan panorama alam tanah Flores yang berhasil menarik minat para wisatawan, tak hanya dari dalam negeri bahkan para wisatawan asing juga.
Namun, Flores sebenarnya tidak melulu soal wisata alamnya saja, Flores pun tak hanya dikenal karena bentangan pantai-pantai serta bukit yang indah. Kebudayaan yang mendalam serta tradisi yang turun temurun juga menjadi salah satu hal yang patut dibanggakan.
Berbagai kegiatan aktivitas masyarakatnya yang masih kental dengan adat istiadat masih bisa ditemui di beberapa desa adat yang terdapat di Flores. Selama ini desa adat Flores yang terkenal hingga ke penjuru dunia adalah desa Wae Rebo.
Wae rebo memang tak hanya terkenal karena budaya serta adat istiadatnya yang masih terjaga hingga kini namun juga terkenal karena pesona alamnya yang bagaikan surga di dunia.
Ternyata, di Flores masih banyak desa adat yang juga masih kental walaupun era modern semakin mendominasi. Desa-desa tersebut juga tak kalah bagus serta indah. Sayangnya, masih banyak sekali wisatawan yang belum mengetahui keberadaan desa-desa adat yang menjadi destinasi wisata Flores terbaru.
Untuk itu, berikut ini adalah informasi tentang desa adat yang masih jarang diketahui oleh para wisatawan yang berkunjung ke Flores. Berikut beberapa Desa Adat di daerah Flores yang Masih kental Tradisinya
- Desa Adat Bena
Desa Adat Bena Flores mungkin sudah terkenal di Flores selain Wae Rebo. Desa adat ini sudah sering menjadi destinasi wisata para wisatawan lokal maupun internasional. Lokasi desa ini terletak di Tiwuriwu, Aimere. Desa ini dapat ditempuh selama 7-8 jam dari Labuan bajo.
Desa ini memiliki pemandangan yang indah karena memiliki latar belakang gunung Inerie. Dikampung ini terdapat sekitar 40 rumah warga yang masih tradisional. Semua rumah tersebut letaknya saling berhadapan, pintu utama berada di utara, sedangkan ujungnya berada di selatan.
Desa ini memiliki pemandangan yang indah karena memiliki latar belakang gunung Inerie. Dikampung ini terdapat sekitar 40 rumah warga yang masih tradisional. Semua rumah tersebut letaknya saling berhadapan, pintu utama berada di utara, sedangkan ujungnya berada di selatan.
Warga desa ini merupakan suku Bajawa. Mata pencaharian utama mereka adalah petani ladang, sementara itu para penduduk wanita di desa ini membuat kain tenun khas Flores.
- Desa Adat Wologai
Desa adat Wologai terletak di kecamatan Detusoko, Ende, Flores. Desa adat ini masih belum banyak diketahui keberadaannya oleh para wisatawan. Padahal, sama seperti desa adat Wae Rebo, desa adat ini juga menyimpan tradisi dan budaya yang tak kalah menariknya.
Desa adat ini sudah ada sejak 800 tahun yang lalu. Pemandangan desa ini pun tak kalah indah dengan yang lain. Lokasinya yang berada di tengah lembah membuat desa ini memiliki pemandangan perbukitan yang sangat indah.
Desa adat ini sudah ada sejak 800 tahun yang lalu. Pemandangan desa ini pun tak kalah indah dengan yang lain. Lokasinya yang berada di tengah lembah membuat desa ini memiliki pemandangan perbukitan yang sangat indah.
Bila ingin pergi ke lokasi desa ini, perjalanan yang harus ditempuh memakan waktu sekitar 3-4 jam dari kota Ende dengan jarak sejauh 37 Km. tata bangunan rumah di desa ini juga sangat unik karena dibangun melingkar dan bertingkat dengan atap membentuk kerucut.
- Desa Adat Gurusina
Desa adat Gurusina Flores berada di kecamatan Jerebu, sekitar 16 km dari AImer dan 21 km dari Bajawa. Kampung ini juga memiliki latar pemandangan gunung Inerie akrena letaknya yang berada di balik gunung tersebut.
Desa adat Gurusina merupakan destinasi wisata Flores yang sempurna karena tak hanya menawarkan panorama yang indah, namun juga budaya yang masih terasa kesan tradisionalnya.
Keunikan desa ini terletak dari tipikal bangunannya. Pada rumah utama, ada sebuah hiasan yang dipasang diatap sebagai penanda. Sedangkan pada rumah lainnya terdapat hiasan yang berasal dari tanduk kerbau.
Desa Gurusina ini merupakan desa tertua di Flores karena diperkirakan telah berumur 5.000 tahun. Di desa ini memiliki alat musik khas yang disebut Begho. Demikian beberapa desa adat yang terdapat di tanah Flores.
Desa adat tersebut bisa dikunjungi oleh para wisatawan karena masyarakat desa-desa tersebut telah terbuka dengan kemajuan jaman, namun masih tetap memegang tradisi nenek moyang mereka. Oleh karena itu, tak ada salahnya memasukkan desa-desa tersebut ke dalam destinasi wisata Flores berikutnya.
Post a Comment for "Mengunjungi Desa Adat Yang Masih Kental Tradisinya"
Post a Comment
Mohon berkomentar sesuai topik!