Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Wisata NTT dan Pengaruhnya!

Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Wisata NTT dan Pengaruhnya!
Terdapat berbagai efek ditimbulkan oleh virus Corona atau Covid-19, tidak terkecuali terhadap pelaku wisata NTT. Seperti diketahui bahwa berkembangnya atau tumbuhnya destinasi wisata tentu saja memberikan dampak positif bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah setempat, masyarakat, hingga pemerintahan pusat sebagai pemasukan pajak mereka.

Jika dilihat dari dampak terhadap masyarakat sendiri, tumbuhnya suatu tempat wisata secara tidak langsung memberikan pengaruh cukup baik bagi tumbuhnya pelaku-pelaku wisata. Misalnya, masyarakat dapat memulai untuk menyediakan jasa seperti berjualan, tukang parkir, jasa tour guide, dan berbagai keuntungan lainnya bagi masyarakat itu sendiri.

Namun begitu, saat ini dampak virus atau pandemi corona memberikan pengaruh negatif tersendiri bagi berbagai pihak atau pelaku pariwisata. Mereka kekurangan dana untuk meningkatkan layanan serta fasilitas akibat minimnya jumlah wisatawan yang berkunjung. Hal inilah membuat mengapa banyak pemerintah daerah berusaha untuk menciptakan strategi terbaik.

Dimana, dengan melalui strategi tersebut diharapkan bahwa mereka dapat memberikan fasilitas terbaik terhadap destinasi mereka hingga masyarakat sebagai pelaku wisata NTT. Sehingga, tidak hanya pemasukan daerah sendiri namun masyarakat dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Sehingga, secara tidak langsung mampu meningkatkan perekonomian NTT.

Dampak Virus Corona Terhadap Pelaku Wisata di NTT

Akibat adanya pandemi ini, terdapat berbagai dampak diakibatkan. Sehingga, hal tersebut akan memberikan kerugian tersendiri bagi pihak terdampak. Dampak pertama adalah turunnya jumlah masyarakat yang tertarik untuk mengembangkan daerah wisata di Nusa Tenggara Timur. Pasalnya, mereka akan lebih senang beralih pada sektor lainnya.

Hal tersebut secara tidak langsung membuat beberapa pihak merasa bingung untuk menemukan kembali masyarakat yang tertarik untuk mengembangkan sektor pariwisata di NTT. Akibatnya, yang terjadi adalah ketika wisatawan datang berkunjung, maka wisatawan akan kekurangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata mereka.

Sehingga, secara tidak langsung hal tersebut membuat wisatawan yang pernah datang berkunjung akan enggan datang kembali. Pasalnya, dana yang mereka keluarkan tidak sesuai dengan fasilitas yang didapatkan. Hal tersebut tidak lain akibat minimnya atau hilangnya para pelaku wisata NTT akibat adanya pengaruh pandemi Covid-19.

Lebih parahnya lagi adalah local tour guide atau bahkan international tour guide yang senang melakukan review akan memberikan penilaian buruk atau negatif terhadap layanan diberikan oleh destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, secara tidak langsung jumlah wisatawan akan menurun dan tidak banyak wisatawan tertarik.

Pelaku Wisata NTT Sudah Mulai Layani Kunjungan Wisatawan

Usai menghadapi adanya pandemi, saat ini pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Timur tengah melayani kunjungan dari berbagai wisatawan di Indonesia. Walaupun saat ini permintaan masih dikhususkan untuk wisatawan domestik, namun diharapkan langkah awal tersebut menjadi langkah awal pembuka perkembangan pariwisata di daerah.

Menurut Abed Frans selaku Ketua ASITA atau Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies menyatakan bahwa saat ini di NTT sudah mulai diberlakukan dan melayani beberapa permintaan kunjungan dari pelaku wisata NTT. Sehingga, dirinya sangat berharap hal tersebut menjadi salah satu langkah awal. 

Dirinya sendiri saat ini telah berhasil memberikan pelayanan terhadap satu paket wisata premium ke Labuan Bajo. Seperti diketahui bahwa Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan atau pengunjung. Sehingga, tidak heran jika kamu mengunjungi daerah ini, maka akan mendapatkan jumlah wisatawan yang amat banyak. 

Abed juga mengatakan bahwa sebelum dibuka, permintaan akan paket kunjungan mengalami penurunan yang amat besar hingga lesu. Bahkan, jumlah permintaan amat sangat kecil dan sedikit. Sebagian besar permintaan hanya berada pada wisatawan domestik meskipun dulunya sebelum pandemi jumlah wisatawan mancanegara lebih dari 30%.

Pemerintah NTT Hanya Buka Kunjungan untuk Wisatawan Domestik

Terdapat beberapa alasan mengapa pemerintah daerah hanya membuka layanan serta kunjungan pariwisata bagi wisatawan domestik saja. Menurut Abed selaku salah satu pelaku wisata NTT, mengatakan bahwa saat ini layanan kunjungan tidak dapat diakses oleh wisatawan mancanegara. Alasannya adalah akses penerbangan internasional masih ditutup. 

Akses penerbangan internasional yang berada di Bali diketahui belum bisa dilalui dan diakses oleh warga mancanegara. Akibatnya, hanya wisatawan lokal yang bisa mengunjungi pariwisata di NTT tersebut. Namun begitu, berdasarkan rencana bahwa akses penerbangan tersebut akan mulai dibuka pada bulan selanjutnya.

Namun begitu, dirinya masih sangat optimis dengan layanan penerbangan jika suatu nanti dibuka. Pasalnya, mengingat NTT menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia. Akibatnya, banyak masyarakat lokal atau mancanegara yang akan berkunjung setelah destinasi tersebut sepi akibat adanya dampak pandemi.

Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu daerah wisata alam terbaik di dunia. Bahkan, daerah ini sebelum pandemi berhasil mendapatkan kunjungan lebih dari 1 juta wisatawan. Namun begitu, saat ini kunjungan hanya diperuntuhkan oleh wisatawan lokal, berdasarkan informasi dari Abed, salah satu pelaku wisata NTT.

Post a Comment for "Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Wisata NTT dan Pengaruhnya!"